REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Yayasan Masjid Nusantara menilai masih banyak masjid di Jawa Barat yang belum dimakmurkan dengan berbagai kegiatan. Menurut Direktur Masjid Nusantara, Hamzah Fatdri Ulhaq, dari sekitar 150 ribu masjid di Jabar, yang sudah makmur dan ramai baru 1 persen. “Itu pun, hanya di masjid besar yang ada di kota,” ujar Hamzah kepada wartawan di acara Pelatihan Bagi Pengurus Masjid di Masjid TSM, Selasa (26/4).

Menurut Hamzah, sepinya masjid dari berbagai aktivitas tersebut tak hanya terjadi di Jabar. Kondisi serupa juga terjadi di masjid-masjid yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Dewan Masjid Indonesia (DMI), ada sekitar 700 ribu masjid se-Indonesia.

Hamzah mengatakan, untuk memakmurkan masjid, Yayasan Masjid Nusantara memiliki beberapa program. Salah satunya memberikan pelatihan untuk pengelolaan manajemen masjid. Program ini telah dilaksanakan di beberapa kota di Jabar di antaranya ada di Lembang, Garut, Tasikmalaya, dan beberapa daerah lainnya. “Semua pengelola masjid sangat senang dengan pelatihan yang kami berikan,” katanya.

Pelatihan, menurut dia, diberikan agar semua pengurus masjid bisa mengelola masjidnya dengan benar. Sehingga masjidnya menjadi makmur penuh dengan berbagai aktivitas. “Kami berharap semua masjid bisa makmur sehingga masjid bisa ramai dicintai masyarakat dan mampu menampung aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Menurut Hamzah, salah satu yang dihadirkan sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut adalah pengurus Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Masjid tersebut menjadi percontohan karena dapat melayani masyarakat sekitarnya. “Bahkan, setiap shalat subuh dipenuhi jamaah sampai 500 orang,” katanya.

Hamzah optimistis, kalau pengelolaan masjid di Jabar bisa dikelola dengan profesional, maka masjid di Jabar pun akan semakin banyak yang makmur. Apalagi, sekarang di Kota Bandung sudah mulai menginisisasi ada gerakan subuh berjamaah. “Memang semangat shalat subuh berjamaah ini belum menyebar sampai ke daerah. Makanya, gerakan shalat berjamaah ini terus kami gaungkan hingga ke daerah,” katanya.

Sumber : Republika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *