Dosa merupakan perbuatan atau tindakan yang dilarang oleh Allah SWT. Dosa ini masih dibedakan menjadi dua yakni dosa kecil dan dosa besar. Mengenai dosa besar dalam Islam sendiri masih terbagi lagi ke dalam 10 jenis. Apa sajakah? Berikut di antaranya yang perlu kita semua hindari.
Menyekutukan Allah
Dosa besar dalam Islam yang pertama adalah berbuat syirik atau menyekutukan Allah SWT. Perbuatan ini merupakan sebuah kezaliman yang besar dan tidak akan diampuni Allah SWT.
Perbuatan syirik ini terbagi dua yakni rububiyyah atau menetapkan sekutu Allah SWT dan syirik uluhiyyah yakni berdoa kepada selain Allah SWT. Hal tersebut dijelaskan dalam QS Luqman ayat 13 yakni:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya:
“… Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (QS Luqman:13)
Putus Asa dari Rahmat Allah SWT
Orang yang beriman tentu meyakini akan adanya rahmat Allah SWT. Kemudian, seseorang tersebut tidak pernah putus asa dalam menjalani kehidupannya. Terutama ketika sedang diuji oleh Allah SWT dan berada dalam titik terendah.
Percaya akan rahmat Allah SWT ini beragam bentuknya, seperti rahmat berupa rezeki yang cukup, kesehatan, dan sebagainya. Putus asa menjadi dosa besar dalam Islam dan ini telah disebutkan dalam firman Allah QS. Yusuf ayat 87.
“Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” (QS. Yusuf: 87)
Merasa Dirinya Aman dari Ancaman Allah SWT
Banyak orang yang melakukan tindakan yang dilarang oleh Allah SWT tanpa memikirkan dosa perbuatan tersebut. Termasuk diri kita sendiri mungkin melakukan hal ini baik sengaja maupun tidak.
Seseorang tersebut merasa aman dari ancaman Allah SWT. Perbuatan seperti ini adalah salah satu dosa besar dalam Islam dan telah dijelaskan dalam Alquran.
“Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi,” (QS. Al A’raaf: 99)
Durhaka Terhadap Orang Tua
Durhaka kepada orang tua adalah dosa besar selanjutnya yang ada dalam Islam. Berbakti kepada kedua orang tua telah dijelaskan dalam Alquran dengan jelas. Misalnya pada QS Al-Isra’ ayat 23.
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya:
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepadamu jangan-lah kamu beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di dalam pemeliharaan-mu maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya.Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra’: 23)
Menuduh Perempuan Baik-Baik Berbuat Zina
Dalam Islam pun kita juga tidak diperbolehkan menuduh perempuan baik-baik melakukan perbuatan zina. Kecuali ada bukti yang menguatkannya bahwa dirinya melakukan perbuatan tersebut dan telah ada saksi mata yang menguatkan hal itu. Mengenai dosa besar ini, Allah SWT berfirman.
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,” (Qs. An Nuur: 23)
Membunuh Sesama
Perbuatan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT adalah membunuh sesama dengan sengaja. Allah SWT pun telah tegas melarang perbuatan tersebut dan mengancam bagi siapa saja yang melakukannya dimasukkan ke dalam neraka jahanam yang kekal. Lebih jauh dijelaskan dalam QS An-Nisaa: 93.
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya,” (QS. An Nisaa: 93)
Lari di Medan Pertempuran
Hal yang dimaksud dengan lari di medan pertempuran ini adalah ketika seorang atau kaum muslimin diserang musuh, sebagian umat muslim lain berusaha mempertahankan diri mereka dari serangan tersebut. Lalu, ada seseorang yang lari dari medan pertempuran. Ini dijelaskan Allah SWT dalam QS. Al-Anfaal: 16.
“Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya,” (QS. Al Anfaal: 16)
Memakan Hasil Riba
Umat muslim dianjurkan untuk mencari nafkah dari hasil yang halal. Halal di sini adalah bukan dari perbuatan jahat seperti mencuri, korupsi, dan sebagainya.
Namun, di sisi lain juga ada nafkah yang termasuk dosa besar yakni memakan hasil dari riba. Allah SWT berfirman mengenai hal ini.
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila,” (Al Baqarah: 275).
Berbuat Zina
Dosa besar dalam Islam yang tidak kalah pentingnya untuk kita hindari adalah berbuat zina. Mengenai perbuatan zina dan perintah untuk menghindarinya terdapat dalam surat Al-Furqan. Yakni sebagai berikut:
“Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu,” (QS. Al-Furqan 68-69)
Memakan Harta untuk Anak Yatim
Terakhir yang wajib dihindari dari dosa besar dalam Islam adalah memakan harta anak yatim. Allah SWT tegas memberikan peringatan mengenai hal ini dalam surat An-Nisaa ayat 10 yakni:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” (QS. An-Nisaa: 10)
Setidaknya itulah dosa besar dalam Islam yang patut untuk kita hindari. Semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari dosa besar tersebut. Amin!