Masjid dengan desain megah di perkotaan sering dijumpai. Tidak seperti masjid di pedesaan, bahkan pelosok yang jaraknya sangat jauh dari kota.
Masjid biasanya dibangun hanya sebagai sarana ibadah saja. Tak seperti ini, sebuah inovasi masjid kreatif di era 4.0.
Konsep Masjid Al Kahf
Ada masjid yang tak hanya bagus secara arsitektur, tapi memiliki manfaat lain bagi masyarakat. Masjid Al-Kahf, dibangun atas hasil kerja sama Kahf dengan Masjid Nusantara. Lokasinya di Kp. Lempe, Desa Poco Dedeng, Kec. Lembor, Kab. Manggarai Barat, NTT.
“Kami mengusung smart masjid dan sustainability, dengan memanfaatkan alam sekitar dan membuat masjid ramah lingkungan. Kami percaya di setiap perjalanan ada keberkahan yang hadir,” ungkap Brand Manager Kahf, Billy Dharmawan.
Kahf mengusung smart masjid dan sustainability. Masjid yang memanfaatkan alam juga ramah lingkungan. Konsep ini hadir untuk menyesuaikan kondisi lingkungan Kampung Lempe. Ada 3 faktor utama desain arsitektur Masjid Al-Kahf. Mulai dari lokasi yang terletak di pelosok, berada di dataran tinggi, sampai dengan kesulitan air bersih.
Ramah Lingkungan
Keberadaannya di pelosok, pasti jauh dari lokasi perkotaan. Oleh karena itu, material yang digunakan mudah dibawa ke lokasi dan ramah lingkungan. Dataran tinggi langsung terkena cahaya matahari berdampak pada hawa masjid. Jadi sirkulasi udara yang baik harus dimiliki masjid. Agar siang hari masjid tetap nyaman digunakan.
Solusi Kesulitan Air
Faktor terakhir, masyarakat kesulitan air bersih. Sehari-hari harus mengambil air dari sungai yang membutuhkan waktu sekitar 60-90 menit. Medan yang harus ditempuh juga cukup terjal dan berlumpur. Oleh karena itu, harapannya Masjid Al-Kahf dapat menjadi solusi atas kesulitan tersebut.
Bentuk atap masjid yang miring dan luas di satu sisi berfungsi untuk menampung air. Saluran yang ada di sisi atap dapat menampung air, lalu diteruskan ke tandon Selanjutnya air akan mengalami proses penyaringan, agar bisa digunakan oleh masyarakat.
Masjid Pintar
Uniknya lagi dari masjid Al-Kahf ini. Walaupun cuaca di luar sangat panas, tapi udara di dalam masjid sejuk. Atap dibuat lebih tinggi agar sirkulasi udara bagus. Jadi masyarakat tetap nyaman beribadah.
Masjid ini tidak memerlukan listrik saat siang hari, karena menggunakan kaca dan roster. Diterangi oleh sinar matahari saat siang hari. Selain bermanfaat, perawatan masjid ini pun sangat minim.
Tak hanya bagian luar saja yang diperhatikan secara material dan fungsinya. Sesuai dengan konsepnya, smart masjid yang ramah lingkungan. Pembatas shalat dan dudukan Al- Quran di masjid ini terbuat dari bahan daur ulang.
Masjid Al Kahf Harus Dimakmurkan
Hasil kolaborasi yang luar biasa dari Masjid Nusantara dan Kahf. Harapannya masjid ini bisa memberikan manfaat yang melimpah bagi masyarakat. Selain itu, semoga masjid ini bisa terus dirawat dan dimakmurkan.
Hal itu diamini Direktur Masjid Nusantara, Pras Purworo. Menurut Pras, kehadiran Masjid Al-Kahf di Lempe harus disyukuri dengan meramaikannya untuk ibadah dan aktivitas kebaikan lainnya.
“Para donatur juga berharap masjid ini selalu dimakmurkan, dan semoga menjadi jalan keberkahan agar kami semakin tumbuh dan semakin banyak lagi yang bisa dibantu,” tambah Pras.