Bicara tentang hari raya Idul Adha tidak lepas dari pembahasan tentang hari tasyrik.
Apa itu hari tasyrik?
Hari tasyrik merupakan tiga hari setelah hari Nahar (10 Dzulhijjah) yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hari tasyrik adalah tiga hari setelah hari raya Idul Adha.
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait jumlah hari tasyrik. Sebagian ulama berpendapat bahwa hari tasyrik hanya berlangsung dua hari, sementara sebagian lainnya berpendapat selama tiga hari.
Adapun dalam kitab Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, melansir dari nuonline.com, disebutkan bahwa hari tasyrik berlangsung selama tiga hari.
“Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari.”
Umat muslim yang melaksanakan ibadah kurban dapat menyembelih hewan kurbannya dalam jangka waktu tersebut. Hal ini sesuai dengan hadis berikut:
Di setiap hari tasyrik adalah penyembelihan. (HR. Ahmad)
Selain itu, umat muslim juga dilarang melaksanakan puasa selama tanggal 11-13 Dzulhijjah. Rasulullah Saw. bersabda:
Hari-hari tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah. (HR. Muslim)
Dalam dalil lain, Amr bin ‘Ash meriwayatkan, “Hari-hari tasyrik merupakan hari ketika Rasulullah Saw. memerintahkan kita untuk berbuka dan melarang kita untuk puasa.”
Selain hari untuk makan dan minum, Rasulullah Saw. juga menyebutkan bahwa hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir kepada Allah Swt. Dalam jangka waktu tersebut, ada anjuran bagi umat muslim untuk membaca doa sapu jagat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”
Masjid Nusantara memiliki program Kurban Masjid Pelosok. Program ibadah kurban untuk disalurkan ke daerah pelosok yang minim kurban, bahkan di daerah yang belum pernah merasakan daging kurban. Temukan informasi lebih lanjut dengan cara klik di sini.