MANADO – Grup vokal religi ADAM yang beranggotakan Dodi Hidayatullah, Natta Reza, Anandito Dwis, dan Rey Mbayang melaksanakan peletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al-Hidayah di Perum Agape Desa Tumaluntung Kec. Kauditan Kab. Minahasa Utara, Sabtu (19/9/2020).
Prosesi yang turut dihadiri masyarakat dan sejumlah tokoh agama itu pun berlangsung haru. Bahkan semua personil ADAM terlihat menitikan air mata saat diminta melakukan peletakan batu pertama tersebut.
Salah satu personil, Natta Reza mengaku bangga sekaligus terharu. Pasalnya, pembangunan masjid yang diinisiasi oleh Yayasan Masjid Nusantara itu sudah lama diimpikan masyarakat muslim setempat.
“Alhamdulillah, wa syukurillah, dengan semangat toleransi, akhirnya masjid yang sempat viral ini bisa berdiri. Saya mewakili para personil (ADAM) sangat bangga. Bangga sekali terhadap saudara muslim setempat yang berjuang mati-matian demi masjid ini,” tutur Natta sambil menitikan air mata.
Personil lainnya, Dodi mengatakan perjuangan muslim di Agape untuk mendapat izin pembangunan rumah ibadah tidaklah mudah. Menurutnya, tak sedikit materi, keringat, waktu, bahkan air mata yang keluar dalam proses itu. Hingga akhirnya, pihak yayasan dan donatur ikut andil dalam membantu mewujudkan masjid kokoh yang mereka rindukan.
“Perjuangan belum berakhir, kami dari ADAM bersama Masjid Nusantara dan masyarakat akan terus menabung untuk membangun masjid di Agape ini hingga masjid berdiri dengan kokoh,” ucapnya.
Sementara H Djafar Alkatiri, Senator Sulawesi Utara yang merintis dan mengawal pembangunan ini, turut mengapresiasi kedatangan ADAM dan Masjid Nusantara yang hadir jauh dari Jakarta untuk ikut andil dalam pembangunan ini.
“Saya sangat mengapresiasi anak-anak muda ini yang memikirkan masjid, tidak ada sesuatu yang hebat bagi seorang pejuang umat kecuali dia yang menegakkan masjid-masjid di muka bumi ini. Sekecil apapun sumbangan kalian sangat berarti. Semoga ini menjadi amal jariyah untuk para donatur dan para personil ADAM,” jelasnya.
Seperti diketahui, Masjid Al-Hidayah di Perum Agape ini merupakan masjid perjuangan muslim setempat yang sempat viral akibat perusakan oleh beberapa oknum intoleran beberapa bulan lalu.
Pasca perusakan tersebut, seluruh tokoh masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara berkumpul untuk mendeklarasikan kedamaian. Bangunan yang dahulu diberi nama Balai Pertemuan Umat Muslim Al Hidayah itu pun akhirnya kini telah mengantongi izin menjadi masjid.
“Alhamdulillah, setelah menempuh persyaratan mengumpulkan 100 KTP sesuai SKB dua Menteri, serta persyaratan lainnya, izin mendirikan rumah ibadah telah turun,” pungka Ustadz Rahmanula, imam masjid Al Hidayah.