Bandung –
Yayasan Masjid Nusantara (YMN) meluncurkan Mobile Masjid bagi publik Bandung pada Selasa 16 Juni lalu. Kendaraan roda empat jenis minibus itu berkeliling mendekati warga untuk memudahkan melaksanakan salat wajib saat berada jauh dari tempat ibadah. Seperti apa inspirasi awal tercetusnya Mobile Masjid?
Muhammad Sobirin (40) selaku Direktur YMN berbagi kisah di balik bergulirnya Mobile Masjid. Suatu waktu benak mantan Kepala Sekolah Dasar (SD) Juara Bandung itu digedor kegelisahan soal keberadaan masjid yang tak menjangkau lokasi keramaian masyarakat dan zona bencana.
“Ide awalnya lahir dari keprihatinan terhadap kaum muslim di tengah keramaian seperti arena konser, tempat pertandingan sepak bola dan lokasi bencana. Mereka meninggalkan salat wajib karena fasilitasnya (tempat ibadah) enggak ada,” tutur Sobirin.
Dia mengungkapkannya sewaktu berbincang bersama detikcom di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Kamis petang, 25 Juni 2015.
“Saya berpikir harus ada solusinya,” ucap bapak dua anak ini menambahkan.
Utak atik solusi membuahkan inspirasi. “Lahirlah Mobile Masjid,” ujarnya.
Menurut Sobirin, inspirasi menghasilkan ide kreatif tersebut bergulir sejak 2014. Yayasan dinaungi Sobirin yeng berdiri sejak 2012 ini bergerak dalam bidang sosial, khususnya berkaitan pembangunan, renovasi dan pengadaan sarana prasarana masjid.
Dia bersama rekan kerja yang bergabung dalam YMN langsung menggaet donatur guna mewujudkan Mobile Masjid. Singkat cerita, para donatur merespons positif.
Sobirin lalu menyambangi kantor Rumah Zakat (RZ) Bandung. Idenya soal Mobile Masjid disampaikan di hadapan manajemen RZ. Gayung bersambut.
“Alhamdulillah RZ memberikan hibah satu unit mobil,” ucap Sobirin singkat.
Lulusan UPI jurusan Matematika ini optimistis kehadiran Mobile Masjid bisa bermanfaat bagi umat muslim. “Kita berlomba-lomba dalam kebaikan, salat itu kan wajib. Ketika membatu orang dalam urusan menunaikan kewajiban, insya Allah kita dapat pahala ganda,” tutur Sobirin.
Mobil tersebut mengangkut peralatan salat seperti karpet, sarung, mukena dan penunjuk arah kiblat. Selain itu, mobil dilengkapi wadah penampungan air bersih berkapasitas 500 liter untuk berwudu. Hamparan karpet keperluan salat wajib di ruang terbuka ini bisa menampung 50 orang.
Sobirin mengklaim konsep Mobile Masjid merupakan pertama di Indonesia