Gempa Kubur Sumber Air, Warga Tiros Minum Pakai Air Keruh
Gempa Kubur Sumber Air, Warga Tiros Minum Pakai Air Keruh

Rp9.268.290 donasi terkumpul dari 52donatur

Terkumpul

Rp9.268.290

Target

Rp150.000.000
Rp

Minimal donasi


Setelah bertahun-tahun merindukan masjid, akhirnya warga Tiros memiliki masjid sendiri. Namun, masih ada dilema yang muncul. Masjid kokoh ada, tempat wudhu ada, toilet pun ada.

Hanya satu yang tidak ada: air bersih.

Tak ada sumber air di Tiros. Selama ini, warga kampung mualaf ini mengambil air dari sumber mata air di kecamatan sebelah. Jaraknya sekitar lima kilometer dari kampung mereka.

Sebuah mobil kolbak akan membawa jerigen-jerigen air penduduk ke sumber air terdekat, kemudian mendistribusikannya ke rumah-rumah. Beberapa jerigen dipakai khusus untuk meenyediakan kebutuhan tempat wudhu masjid.

Maka, di saat ada air ini, jamaah berbagi wudhu dari jerigen kecil. Berharap semua kebagian, agar semua bisa mendapat pahala shalat jamaah. Namun di musim kemarau, tak jarang mereka harus tayammum, karena ketersediaan air sangat minim.

Saat yang paling warga tunggu adalah hujan. Saat rintik air pertama membasahi bumi Tiros, serentak warga mengeluarkan ember, baskom, pokoknya wadah apapun untuk menampung air. Bagi mereka, hujan berarti libur mengangkut air dari kampung tetangga. Alhamdulillah, bisa rehat sejenak.

Rencana Beli Sumber Mata Air

Masyarakat Tiros mengalami kekurangan air sejak lima tahun lalu. Mata air yang sering digunakan selama ini atas swadaya masyarakat dan pemerintahan desa, hancur runtuh akibat gempa.

"Usaha pengeboran sumur pernah dicoba, tetapi selalu gagal karena adanya lapisan bebatuan yang sangat padat," papar Ustadz Al Mursalin, tokoh agama di Tiros.

Alhamdulillah, ada mata air yang ditawarkan kepada warga Tiros untuk dibeli. Sayangnya, pendapatan mereka sebagai petani dan penenun sarung sederhana saja, jauh dari cukup untuk sehari-hari, apalagi untuk patungan beli mata air. Entah kapan akan terwujud.

Namun, jika ada rezeki akhirnya mata air itu terbeli, warga sangat bersyukur dan akan mengalirkannya terutama ke penampungan air di Masjid Hj. Wan Rohana.

Pemilihan masjid sebagai tempat penampungan setidaknya bertujuan dua hal. Pertama, agar kebutuhan air untuk ibadah di rumah Allah itu terpenuhi. Kedua, agar masjid menjadi sentra aktivitas, sehingga warga yang mengambil air di sana, akan terpanggil untuk memakmurkan masjid juga.

Sedekah Air, Sedekah Utama

Sedekah air merupakan salah satu sedekah yang utama. Bahkan di Arab sana, banyak aghniya (kaum berada) yang rutin sedekah air, misalnya dengan mewakafkan pembuatan sumur di berbagai negara. 

Air adalah unsur pokok dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, menyediakan air bisa memberikan manfaat yang sangat besar untuk kelangsungan hidup orang lain.

"Dan di antara sedekah jariyah yang paling utama adalah memberi sedekah air minum." (Syaikh Musthafa Al 'Adawi)

Sobat, jika berkenan, mari kembali sisihkan harta untuk sedekah air bersih bagi penduduk Tiros di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Insya Allah, ini akan menjadi amal jariyah yang pahalanya mengalir abadi, meski kita telah pergi dari dunia ini.

Donatur