Anda tentu sudah pernah mendengar tentang Masjid Kubah Emas. Masjid dengan nama resmi Masjid Dian Al-Mahri ini terletak di kawasan Meruyung, Depok, Jawa Barat.
Seperti namanya, masjid ini memiliki sebuah kubah emas yang benar-benar bersepuh emas 22 karat. Untuk lebih mengenal masjid yang satu ini, berikut ulasan tentang fakta menarik seputar Masjid Kubah Emas Depok.
Fakta Masjid Kubah Emas
Fakta seputar Masjid Kubah Emas Depok ini selalu menarik untuk dibahas. Selain karena kemegahan arsitekturnya, kisah dari pendirinya pun sangat inspiratif. Yuk, cari tahu fakta seputar Masjid Kubah Emas ini!
Sejarah dan pendirinya
Masjid Kubah Emas didirikan oleh Dian Djuriah Rais atau akrab dikenal sebagai Dian Al-Mahri. Beliau merupakan seorang pengusaha wanita asal Banten.
Dengan kekayaan yang melimpah ruah berkat usaha tambang minyak miliknya, Dian tidak pernah berhenti dari kebiasaan bersedekah. Mulai dari kebiasaan kecil seperti menolong tetangga, hingga membangun masjid megah, semua dilakukannya untuk bersedekah.
Selain Masjid Kubah Emas di Depok, beliau juga sudah mendirikan masjid di daerah lain. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung, sudah sekitar 100 buah masjid berhasil dibangunnya di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Masjid Kubah Emas dibangun atas cita-cita Dian yang ingin membangun sebuah masjid yang amat megah. Impian tersebut mulai diwujudkan dengan membeli tanah seluas 70 hektar di kawasan Meruyung, Limo, Depok pada tahun 1996.
Tahun 2001, Masjid Kubah Emas mulai dibangun. Masjid ini pada akhirnya selesai dibangun pada tahun 2006 dan pertama kali digunakan untuk salat Idul Adha.
Keunikan arsitektur
Masjid Kubah Emas dikenal karena kubah masjid yang berlapis emas. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata keseluruhan arsitektur masjid pun unik? Masjid Dian Al-Mahri memiliki lima kubah, satu kubah utama di tengah-tengah dan empat kubah kecil yang mengitarinya.
Kelima kubah tersebut dilapisi emas 22 karat setebal 2-3 mm serta mozaik dari kristal. Kubah utama memiliki diameter 16 meter dan tinggi 25 meter. Sedangkan kubah-kubah kecil berdiameter 6 meter dan tinggi 8 meter. Benar-benar megah dan indah.
Bagian dalam masjid dihiasi sebuah lampu gantung mewah yang dibuat langsung di Italia. Untuk menambah keindahan bangunan masjid, dinding di bagian imam juga diberi relief hiasan yang terbuat dari emas 18 karat.
Hiasan kaligrafi di bagian langit-langit masjid serta pagar pembatas di lantai dua pun berlapis emas. Mahkota yang terdapat di puncak pilar-pilar masjid pun dilapisi bahan prado (sisa emas).
Untuk menambah keindahan masjid, bagian langit-langit dicat menyerupai langit yang cerah dengan awan putih yang terlihat seolah melayang-layang.
Ciri arsitektur khas Timur Tengah bisa dilihat dari bentuk kubah, menara, plaza, serta hiasan dekoratif (kaligrafi dan relief) yang geometris. Semuanya serupa dengan bangunan masjid yang umum ditemukan di Timur Tengah.
Kemegahan Masjid Dian Al-Mahri sudah dapat dirasakan sejak memasuki area masjid. Gerbang depan dilingkupi hiasan dekoratif yang geometris serta menara obelisk yang tampak megah dan mewah.
Begitu pula dengan enam menara yang menggambarkan rukun iman, tampak kokoh dengan material granit abu-abu Italia serta kubah mozaik emas 24 karat.
Salah satu termegah di Asia Tenggara
Dengan kemegahan bangunan serta desain arsitektur yang digunakan, Masjid Kubah Emas adalah salah satu masjid termegah di Asia Tenggara. Masjid ini mampu menampung hingga 8.000 jamaah.
Dengan halaman dalam berukuran 45 x 57 meter, Masjid Dian Al-Mahri dapat digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari shalat hari raya, perayaan keagamaan seperti lebaran dan qurban, tabligh akbar, hingga wisata religi.
Masjid Kubah Emas selalu ramai didatangi oleh pengunjung, baik itu dari sekitar wilayah Depok, maupun luar Depok. Tidak jarang bahkan datang wisatawan dari mancanegara.
Biasanya masjid ini ramai dikunjungi saat bulan Ramadhan tiba. Saat Ramadhan tiba ada banyak kegiatan yang diselenggarakan, seperti kultum, tilawah, hingga berbagai aktivitas ngabuburit seperti bazaar.
Dari kemegahan Masjid Kubah Emas Depok kita bisa belajar kedermawanan pendirinya, Dian Al-Mahri. Bagi beliau, tidak pernah ada kata berhenti untuk bersedekah.
Jika memungkinkan, sedekah hendaknya dilakukan secara rutin. Ingat, pada harta yang kita miliki, tersimpan hak orang lain. Maka bersedekahlah selagi mampu untuk bersedekah.