Setiap ibadah dalam Islam selalu memiliki hikmah yang dapat menjadi panduan hidup, pengingat, dan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Salah satu ibadah dengan hikmah yang mendalam bagi umat Islam adalah ibadah kurban.
Ibadah kurban adalah melakukan penyembelihan hewan yang telah ditentukan, kemudian membagikan hewan sembelihan kepada golongan-golongan yang ditentukan pula. Adapun golongan yang berhak mendapat daging kurban adalah kerabat pekurban, orang sekitar, dan fakir miskin.
Al-Qur’an mengisahkan bahwa ibadah kurban pertama kali dilakukan oleh kedua anak Nabi Adam, Qabil dan Habil. Ada banyak hikmah yang dapat dipetik dari kisah kurban Qabil dan Habil.
Poin penting dari hikmah yang dapat dipetik dari kisah Qabil dan Habil adalah ketulusan dan ketakwaan terhadap Allah Swt. Habil menyerahkan hewan ternak terbaiknya dengan penuh keikhlasan dan mengharap ridha Allah Swt. sehingga Allah Swt. menerima kurbannya.
Sementara itu, Qabil menyerahkan hasil panen terburuknya tanpa menginginkan karunia dari Allah Swt., sehingga Allah Swt. menolak kurbannya.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Hajj: 37.
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hewan kurban yang disembelih merupakan simbol dari ketakwaan terhadap Allah Swt, sesuai dengan esensi berkurban yang ditunjukkan melalui kisah Qabil dan Habil.
Masjid Nusantara memiliki program Kurban Masjid Pelosok. Program ibadah kurban untuk disalurkan ke daerah pelosok yang minim kurban, bahkan di daerah yang belum pernah merasakan daging kurban. Temukan informasi lebih lanjut dengan cara klik tautan di bawah ini:
https://masjidnusantara.org/donasi/category/kurban-masjid-pelosok?source=1042023001073