Artikel

Kenapa Masjid Pelosok Butuh Perhatian Lebih dari Kita?

Indonesia dikenal sebagai negara dengan ribuan masjid yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dari masjid megah di pusat kota hingga masjid kecil yang tersembunyi di pelosok kampung, semuanya memainkan peran penting dalam kehidupan spiritual masyarakat.

Namun, tidak semua masjid di tanah air mendapatkan perhatian yang sama. Masjid-masjid di daerah perkotaan sering kali lebih terawat, sementara masjid di pelosok sering kali menghadapi berbagai tantangan yang membuat kondisinya jauh dari ideal.

Masjid Perkotaan: Fasilitas Lengkap dan Pemeliharaan Terjamin

Di kota-kota besar, masjid-masjid berdiri megah dengan fasilitas lengkap. Sebagian besar masjid perkotaan memiliki karpet tebal, pendingin ruangan, serta sound system yang modern. Tak jarang, mereka juga menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan agama yang rutin diadakan untuk masyarakat.

Kondisi ekonomi masyarakat perkotaan yang lebih baik memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara finansial, memastikan masjid-masjid ini tetap terjaga dan nyaman.

Masjid di Pelosok: Kondisi Seadanya, Kurang Terawat

Namun, jika kita melihat ke pelosok, kondisinya sangat berbeda. Masjid di wilayah terpencil sering kali terabaikan dengan fasilitas yang minim. Atap bocor, dinding retak, dan lantai yang sudah usang adalah pemandangan yang umum di banyak masjid pelosok.

Hal ini bukan karena kurangnya niat untuk merawat, tetapi lebih kepada keterbatasan dana yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Bagi banyak dari mereka, memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah menjadi tantangan, sehingga sulit untuk menyisihkan dana untuk pemeliharaan masjid.

Data Masjid di Indonesia: Sebuah Gambaran

Menurut data dari Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kementerian Agama (Kemenag)*, Masjid Jami merupakan jenis masjid yang paling banyak tersebar di Indonesia, dengan jumlah mencapai 242.520 unit.

Masjid Jami ini umumnya berada di tingkat kelurahan atau desa, dan keberadaannya diatur oleh pemerintah setempat. Di samping itu, ada 50.549 masjid yang terletak di tempat publik, menjadikannya jenis masjid terbanyak kedua.

Ada juga Masjid Bersejarah yang berjumlah 1.051 unit, yang mencerminkan warisan budaya dan sejarah Islam di Indonesia. Masjid Agung dan Masjid Raya masing-masing berjumlah 437 dan 34 unit.

Yang menarik, Indonesia hanya memiliki satu Masjid Negara, yaitu Masjid Istiqlal di Jakarta, yang menjadi simbol kebesaran dan kemegahan negara.

Mengapa Masjid di Pelosok Membutuhkan Perhatian Lebih?

Dengan melihat jumlah masjid yang tersebar di seluruh negeri, terlihat jelas bahwa masjid di kampung-kampung memiliki peran penting sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial. Namun, masjid-masjid ini sering kali diabaikan karena keterbatasan dana dan perhatian.

Padahal, masyarakat pelosok yang hidup dalam keterbatasan ekonomi sangat mengandalkan masjid sebagai tempat berkumpul dan beribadah. Ini membuat kebutuhan untuk menjaga dan memperbaiki masjid di daerah pedesaan menjadi sangat penting.

Langkah Nyata untuk Membantu

Dengan segala keterbatasan yang ada, kontribusi kita bisa sangat berarti bagi keberlangsungan masjid di pelosok. Baik donasi maupun dukungan dalam program perbaikan masjid bisa membantu menciptakan tempat ibadah yang layak bagi mereka yang membutuhkan.

Saat kita menikmati kenyamanan masjid di kota, jangan lupakan saudara-saudara kita di pelosok yang juga ingin merasakan hal yang sama.

Salah satu lembaga yang memiliki komitmen dalam membangun masjid pelosok adalah Yayasan Masjid Nusantara (YMN). Selama 12 tahun berdiri, YMN telah membangun 202 masjid dan merenovasi 1.500 lainnya. Tak hanya pembangunan, YMN juga berupaya meningkatkan kemakmuran masjid-masjid dengan menyalurkan fasilitas pendukung kenyamanan ibadah. 

Dengan relawan yang tersebar di berbagai wilayah, YMN berupaya menjembatani kebutuhan masyarakat pelosok yang membutuhkan masjid, dengan dermawan yang ingin menitipkan sedekahnya.


Referensi: Data Indonesia