Sebab Iblis sudah komitmen untuk memalingkan manusia dari Allah hingga hari kiamat, maka bala tentaranya pun melakukan segala cara untuk membelokkan manusia dari Islam. Seperti apa?
Mari kita resapi tafsir QS. An-Nisa (4), ayat 85, berikut ini:
“Barang siapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan memperoleh bagian dari (pahala)nya. Dan barang siapa memberi pertolongan dengan pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul bagian dari (dosa)nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Syafaat ialah bantuan seseorang kepada orang lain dalam suatu hal. Syafaat berbentuk dua macam:
- Pertama, yang berbentuk kebajikan yaitu yang dipandang baik oleh agama,
- Kedua, berbentuk kejahatan yaitu yang dipandang buruk oleh agama.
Orang yang melakukan syafaat berbentuk kebajikan, umpamanya menolong atau menganjurkan kepada orang lain melakukan perbuatan baik, seperti mendirikan madrasah, masjid dan sebagainya.
Orang yang menganjurkan akan mendapat ganjaran dari perbuatan orang yang mengikuti anjurannya tersebut seolah-olah ia sendiri yang berbuat.
Demikian juga orang yang melakukan syafaat berbentuk kejahatan, umpamanya membantu orang yang melakukan pekerjaan jahat seperti berjudi, berzina dan lari dari perang sabil.
Ia akan mendapat bagian ganjaran dari perbuatan tersebut seolah-olah ia berserikat dalam pekerjaan itu.
Suatu perbuatan tidak lepas dari bentuk sebab dan akibat. Maka orang yang menjadi sebab terwujudnya kebaikan atau menjadi sebab terwujudnya kejahatan, tidak akan luput dari menerima ganjaran Allah.
Pada akhirnya, mereka yang menjadi sebab orang lain berbuat dosa, bisa disebut bala tentara Iblis di muka bumi. Na’udzubillah.
(Sumber: Tafsir Kementrian Agama RI)
Sobat, mari berjuang bersama mewujudkan kebaikan di muka bumi, dengan membantu membangun masjid pelosok.