Artikel

Maal dan Amal dengan 5 Rules Harta Penghubungnya


Harta menjadi hal fundamental bagi manusia, ia juga hadir dalam maal dan amal. Tapi ngerasa gak sih kalau sekarang biaya untuk kebutuhan hidup semakin melonjak? Kondisi ini memaksa kita untuk senantiasa bekerja keras mencari uang.  

Di era modern yang serba cepat dan kompetitif, banyak anak muda yang fokus pada karier, investasi, dan kemapanan finansial. Di sisi lain, panggilan untuk beramal juga terus hadir, menciptakan pertanyaan: mana yang perlu dikejar antara maal dan amal?

Dilematika maal dan amal di atas bisa dijawab dengan 5 Rules Harta, yakni aturan-aturan yang menyangkut harta berdasarkan agama Islam. 5 Rules Harta ini akan mengajak kita untuk membentuk mentalitas, daya pikir, dan cara menggunakan harta sesuai aturan Allah SWT.

Yuk baca sampai selesai!

1. Semua Milik Allah, Termasuk Harta dan Apa yang Kita Inginkan

“Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.” (Q.S. Ali Imran: 109)

Dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang kita miliki, termasuk harta, pada dasarnya adalah titipan dari Allah. Oleh karena itu, kita harus memiliki mentalitas bahwa kita hanyalah pengelola sementara. Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam rasa kepemilikan yang berlebihan. Sebagai yang dititipi, kita harus bertindak sesuai dengan petunjuk Allah. 

Contoh konkret dari prinsip ini bisa dilihat dari kisah Nabi Sulaiman dan Qarun. Keduanya diberi harta yang melimpah, tetapi mereka memiliki mentalitas yang berbeda. Nabi Sulaiman menggunakan hartanya untuk kebaikan dan menjalankan amanah dengan adil, sedangkan Qarun terjerumus dalam kesombongan dan kikir dengan hartanya, akhirnya membuatnya dihukum Allah.

 

2. Cara Mendapatkan Harta Tidak Bebas

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. An-Nisa: 29)

Dalam Islam, cara kita memperoleh harta haruslah sesuai dengan syariat, tidak boleh melalui jalan  haram. Surah An-Nisa ayat 29 mengingatkan kita bahwa mencari rezeki harus dengan cara yang halal dan mendapatkan keridhaan Allah. Harta yang kita peroleh dengan cara yang tidak benar akan membawa keburukan dan memberi dampak negatif bagi kehidupan kita. Sebaliknya, harta yang kita peroleh dengan cara yang baik, sesuai syariat, dan dengan niat yang benar akan mendatangkan berkah.

Salah satu tanda berkahnya pekerjaan adalah bertambahnya kebaikan dalam hidup kita. Jadi, apakah dengan pekerjaan yang sekarang, bertambah atau tidak kebaikan dalam hidup kita?

 

3. Cara Menghabiskan Harta Tidak Bebas

“Dan, orang-orang yang apabila berinfak tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. (Infak mereka) adalah pertengahan antara keduanya.” (Q.S. Al-Furqan: 67)

Menghabiskan harta juga harus sesuai dengan ketentuan Allah. Surah Al-Furqan ayat 67 mengajarkan bahwa kita harus menghindari dua sikap yang Allah benci: pelit dan boros. Pelit dapat menggagalkan keberkahan harta yang kita miliki, sementara boros atau mubazir akan menjerumuskan kita dalam kesengsaraan. Sebaliknya, Allah meridhai mereka yang mengeluarkan hartanya di jalan kebaikan, seperti bersedekah dan menggunakan harta untuk tujuan yang bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat contoh penerapannya seperti menggunakan uang sesuai kebutuhan, berinfak, atau membantu orang yang membutuhkan.

 

4. Harta Bukan Standar Kemuliaan

Diriwayatkan Abu Hurairah RA. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal perbuatan kalian.” (H.R. Muslim)

Harta bukanlah ukuran utama kemuliaan seseorang. Dalam Islam, kemuliaan seseorang diukur dari ketakwaan dan amal kebaikan, bukan dari banyaknya harta yang dimiliki. Ini mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam materi dan selalu menilai diri sendiri serta orang lain dengan pandangan yang lebih dalam, yakni berdasarkan iman dan amal.

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa seorang mukmin yang kaya tetapi rendah hati lebih mulia daripada seorang yang miskin tetapi sombong. Ini tercermin dalam hadits yang menyebutkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling takwa, bukan yang paling kaya atau memiliki kedudukan tinggi di dunia.

 

5. Motivasi dan Efek Harta: Gunakan Maal untuk Beramal

Poin kelima ini merupakan inti sekaligus jawaban atas dilematika maal dan amal. Harta yang kita miliki seharusnya dapat menjadi alat untuk beramal dan mendekatkan diri kepada Allah. Harta yang berada di tangan orang-orang soleh akan memberi manfaat besar, baik baginya maupun orang lain. Menggunakan harta untuk kepentingan yang baik, seperti membantu orang yang membutuhkan, membangun sarana ibadah, atau mendukung kegiatan dakwah, akan menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala walaupun sudah meninggal dunia. Ini menunjukkan betapa harta untuk amal akan memberikan dampak yang baik, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

 

Dengan memahami 5 Rules Harta ini, tidak akan ada dilema mana yang harus kita kejar terlebih dahulu antara maal dan amal. Sejatinya, harta yang Allah titipkan pada kita akan Allah hisab, bukan saja dari mana dan bagaimana kita mendapatkan harta, tetapi juga untuk apa saja harta itu keluar.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya.”  (HR.  Tirmidzi)

Jadi, maal dan amal bukan pilihan ‘antara’ tetapi sudah semestinya jalan beriringan untuk memberi dampak yang luar biasa.

Pilihan Kebaikan Ramadhan Ada di Depanmu! 

Sobat ada banyak sekali peluang amal di sekitar kita, salah satunya melalui Masjid Nusantara. Ramadhan ini khususnya, Masjid Nusantara memiliki beberapa program pilihan. Seluruh program ini bisa sobat cek di masjidnusantara.org/donasi. Yuk beramal sekarang juga!

Sumber: Muhammad Atiatul Muqtadir (Mas Fathur)