Bandung, masjidnusantara.org—Memasuki akhir Ramadhan, penyaluran fidyah semakin gencar. Terbaru, pelaksanaan distribusi mencakup wilayah Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Di Kota Bandung, pembagian fidyah memeriahkan acara buka bersama santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda. Sekitar 450 santri nampak sumringah, beberapa di antaranya bahkan dengan semangat ikut membagikan kotak nasi.
“Terima kasih banyak kepada donatur, yang rezekinya telah tersampaikan melalui Masjid Nusantara kepada kami, alhamdulillah,” tutur Ustadz Mansyur, pimpinan Ponpes Nurul Huda.
Di ponpes ini, ada sekitar 450 santri yang berasal dari keluarga dhuafa, anak yatim, dan yatim piatu. Menurut Ustadz Mansyur, meski semua fasilitas di sini gratis tanpa ada pungutan biaya, pihaknya tidak pernah kekurangan.
“Ini semua dari Allah. Allah yang menggerakkan orang-orang untuk menyisihkan sebagian rezekinya ke pesantren ini, termasuk titipan fidyah ini,” tambah Ustadz Mansyur, Sabtu (23/4).
Selain di Kota Bandung, penyaluran fidyah juga berlangsung di Cimahi, Gununghalu Kabupaten Bandung Barat, dan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Di Gununghalu, program ini menargetkan para lansia. Menurut Direktur Masjid Nusantara, Pras Purworo, kaum lansia adakalanya tersisihkan. Mereka pun seringkali merasa malu atau sungkan dalam menyuarakan kebutuhan.
“Oleh karena itu, dalam program ini kami juga menitik-beratkan concern kepada mereka, sebagai salah satu kelompok yang berhak menerima fidyah,” ujar Pras.
Program fidyah Masjid Nusantara akan terus berlangsung sepanjang tahun. Oleh karena itu, Pras mengajak semua pihak yang memiliki utang puasa, untuk segera melunasinya.
“Dengan membayar Rp 22.500 per hari utang puasa, insya Allah kita sudah membantu memberi makan satu orang dhuafa,” pungkas Pras. (*)