Pada hari kiamat nanti, Allah swt mengumpulkan semua manusia dari awal hingga akhir di Padang Mahsyar. Saat itu manusia berada dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Mereka ketakutan terhadap apa yang akan terjadi atas diri mereka. Manusia saling berkata, ”Apakah kamu tidak memikirkan penderitaanmu ? Siapakah yang dapat memberikan syafaat untuk kita.”?
Sebagian di antara manusia itu berkata, ”Bapak kita kan Adam, mari kita minta syafaat kepadanya.” Mereka berkata, ”Wahai Adam, bapak seluruh umat manusia. Allah swt telah menciptakan engkau dengan tangan-Nya, kemudian Allah meniupkan roh ke dalam tubuhmu dan Allah memerintahkan pada malaikat untuk bersujud di hadapanmu, maukah kamu memberikan syafaat untuk kami ? Apakah kamu tega melihat kami menderita ? Nabi Adam menjawab, ”Sesungguhnya pada hari ini, Rabbku telah murka dengan kemurkaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sesudahnya seperti kemurkaan-Nya pada hari ini. Sesungguhnya Allah swt pernah melarangku mendekati pohon Khuldi, tetapi aku justru melanggar perintah-Nya. Pergilah kalian kepada yang lain, pergilah kepada Nabi Nuh.”
Kemudian manusia pun pergi kepada Nabi Nuh. Mereka berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama di Bumi Allah swt, telah memberimu nama Abdul Syakur (hamba yang bersyukur). Apakah kamu tega melihat penderitaan kami ? Maukah kamu memberikan syafaat untuk kami ? “Nabi Nuh menjawab, ”sesungguhnya pada hari ini, Rabbku telah murka dengan kemurkaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sesudahnya seperti kemurkaan-Nya pada hari ini.
Baca juga : Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW Di Mekkah
Sesungguhnya aku dahulu telah berdoa yang berisi keburukan atas kaumku. Pergilah kalian kepada yang lain ! Pergilah kepada Nabi Ibrahim.”
Kemudian, manusia pergi kepada Nabi Ibrahim, mereka berkata, ”Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi Allah dan juga kekasih-Nya. Tolonglah kami, berilah kami syafaat dari Allah, apakah engkau tega melihat kami begini”?
Nabi Ibrahim pun menjawab, ”Sesungguhnya pada hari ini, Rabbku telah murka dengan kemurkaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sesudahnya seperti kemurkaan-Nya pada hari ini. Sesungguhnya aku pernah berdusta tiga kali. Pergilah kamu kepada yang lain, pergilah kepada Nabi Musa.”
Kemudian, manusia pun pergi kepada Nabi Musa, mereka berkata, “wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan keutamaan kepadamu dengan risalah-Nya dan kalam-Nya, engkau pernah berbicara langsung dengan Allah swt. Berikanlah syafaat untuk kami, Apakah engkau tega melihat kami begini.”?
Nabi Musa menjawab, ”Sesungguhnya pada hari ini, Rabbku telah murka dengan kemurkaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sesudahnya seperti kemurkaan-Nya pada hari ini. Sesungguhnya aku pernah membunuh seseorang tanpa perintah-Nya .Pergilah kepada yang lain, pergilah kepada Nabi Isa.”
Kemudian, manusia pun pergi kepada Nabi Isa, mereka berkata. ”Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah yang diturunkan kepada Maryam, engkau mampu berbicara kepada manusia ketika masih bayi. Berikanlah syafaat untuk kami. Apakah engkau tega melihat kami begini”?
Nabi Isa pun menjawab, ”Sesungguhnya pada hari ini, Rabbku telah murka dengan kemurkaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sesudahnya seperti kemurkaan-Nya pada hari ini. Nabi Isa tidak menyebutkan dosa yang pernah dilakukan. Nabi Isa berkata, ”Pergilah kepada yang lain, pergilah kepada Nabi Muhammad saw.
Kemudian, mereka pun pergi menemui Nabi Muhammad saw, mereka berkata. ”Wahai Muhammad saw, engkau adalah utusan Allah swt, dan engkau pula penutup para nabi. Sesungguhnya Allah swt, telah mengampuni segala dosa-dosamu yang telah lalu dan dosa yang akan datang. Berikanlah syafaat untuk kami. Apakah engkau tega melihat kami begini”?.
Nabi Muhammad saw pergi ke bawah Arsy, kemudian bersujud kepada Allah swt, kemudian membacakan puji-pujian yang belum pernah dia baca dan ucapkan sebelumnya. Lalu Allah swt berfirman, ”Wahai Muhammad saw, angkatlah kepalamu dan memohonlah, permohonanmu akan Ku kabulkan. Mohonlah syafaat kepada-Ku, engkau akan Ku beri syafaat.”
Rasulullah saw pun mengangkat kepalanya dan berkata, “Umatku ya Rabbi, umatku ya Rabbhi” Allah swt, berfirman. ”Wahai Muhammad saw, masukkanlah orang-orang yang tidak dihisab dari umatmu melalui pintu surga yang berada di sebelah kanan, sedangkan untuk umatmu yang lain, mereka masuk melalui pintu-pintu yang lain. Rasulullah saw bersabda, ”Demi Zat yang jiwaku berada di dalam genggama-Nya, sesungguhnya jarak antara dua pintu surga itu seperti jarak antara Mekkah dan Hijr, atau seperti jarak antara Mekkah dan Bushra.”
Demikianlah, Rasulullah saw, memberikan syafaat untuk umatnya dengan izin Allah swt. Oleh karena itu hendaknya kita selalu berpegang teguh pada agama Allah swt.
Sumber tulisan: http://sajadahmuslimku.blogspot.com
Sumber gambar: www.family-coaching.org