Pria itu meletakkan ponselnya di tanah dan mengatur siaran langsung di sebuah media sosial. Lalu tanpa disangka-sangka, ia menyulut tubuhnya sendiri dengan api. “I will no longer be complicit in genocide!” teriaknya.
Aksi bakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington D.C. ini merupakan protes tegas Aaron Bushnell, seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, terhadap genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Ia menolak menjadi bagian dari kekerasan yang militer negaranya lakukan.
Dalam pernyataan videonya, Bushnell menekankan bahwa tindakan protes ekstremnya ‘tidak ada apa-apanya’ dibandingkan dengan penderitaan rakyat Palestina di bawah penjajahan Israel.
Dia mempertanyakan integritas moral setiap orang yang berada di militer AS, mendorong mereka untuk mempertanyakan peran mereka dalam melanggengkan ketidakadilan.
Dia juga menyeru dunia untuk memberikan bantuan kemanusiaan Palestina dan menyeret siapa pun yang bertanggung jawab atas genosida ini ke meja hukum.
Bagaimana Islam Memandang Aksi Ini?
Dalam channel YouTube Let the Quran Speak, Dr. Shabir Ally menjelaskan bagaimana seharusnya muslim melihat protes tegas Aaron Bushnell ini.
Dai muslim asal Kanada ini mengatakan, karena Bushnell seorang nonmuslim, maka umat Islam tidak bisa menghakimi tindakannya dengan istilah Islam.
“Kita hanya bisa mengatakan bahwa sebagai Muslim, kita menentang bunuh diri. Itu salah satu dari dosa-dosa yang paling besar, karena itu mengambil hak prerogatif Allah,” ujar Dr. Shabir, yang juga Presiden Islamic Information & Dawah Centre International Toronto.
Jadi, umat Islam tidak boleh memandang tindakan Bushnell sebagai aksi heroik. Meski demikian, ada satu hal yang harus kita resapi baik-baik.
Fakta bahwa ada umat agama lain yang sampai melakukan tindakan ekstrem untuk memprotes genosida di Palestina, seharusnya semakin memperkuat kita membela Palestina.
Terus Suarakan Palestina
Semestinya setiap Muslim menjadi garda terdepan menyuarakan kemerdekaan tanah para nabi ini.
Terus suarakan, bahwa apa yang terjadi di Gaza dan sekitarnya adalah salah. Pembunuhan lebih dari 30.000 orang itu sangat salah.
Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat di dalamnya sangatlah tidak bermoral.
Tugas kitalah untuk mengecamnya dengan cara protes yang legal dan bermoral. Kewajiban kita pula membantu rakyat Palestina sepenuh daya-upaya, bahkan jika hanya satu paket makanan saja yang bisa kita kirim ke sana.
“Seburuk apa pun situasinya, kita tahu bahwa ada sesuatu di cakrawala yang tidak bisa kita lihat, tetapi itu ada di sana. Ada kebaikan yang akan Allah ciptakan meski dalam kondisi tersulit sekalipun,” ungkap Dr. Shabir.
Sumber: YouTube Let the Quran Speak
Foto: Al-Jazeera