Pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, virus corona merambah ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pada awal Maret 2020 lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada warga Indonesia yang positif terjangkit virus tersebut. Per 8 April 2020, total ada sekitar 2.965 kasus COVID-19 di Indonesia.
Sangat wajar jika kita semua merasa khawatir akan hal ini. Namun, jangan sampai merasa panik berlebihan. Terlebih, Islam juga telah memiliki ajaran khusus bagi umat muslim dalam menghadapi wabah seperti ini.
Ikhtiar Melakukan Pencegahan
Segala sesuatu dalam hidup ini memang telah diatur oleh Allah SWT. Walaupun begitu, bukan berarti kita hanya bisa berdiam diri ketika ditimpa musibah. Islam mengajarkan kita untuk ikhtiar atau berusaha secara aktif dan nyata terlebih dulu.
Untuk menghadapi wabah virus corona yang tingkat penularannya cukup tinggi, salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan adalah pencegahan. Contohnya dengan mencuci tangan sesuai prosedur yang dijelaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memakai masker, dan menghindari keluar rumah apabila tidak ada keperluan penting. Jika memang harus keluar rumah, saat pulang Anda harus segera membersihkan diri dan mencuci baju yang baru saja dikenakan.
Imbangi pula dengan makan makanan yang sehat dan bergizi agar tubuh tetap fit. Tetap lakukan olahraga secara rutin walaupun harus tinggal di rumah. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk berjemur saat pagi hari agar mendapat asupan vitamin D dari sinar matahari, yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus.
Karantina Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Demi mencegah penularan virus corona lebih luas, pemerintah Indonesia mengeluarkan anjuran physical distancing. Maksudnya, kita diminta untuk menghindari kerumunan atau keramaian, menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain, dan kalau bisa sebaiknya tetap di rumah hingga wabah COVID-19 berakhir.
Kementerian Agama Indonesia (Kemenag) bahkan mengeluarkan imbauan terkait larangan salat berjamaah di masjid, termasuk salat Jumat. Di tengah kondisi pandemi seperti ini, umat muslim diminta untuk salat berjamaah dengan keluarga di rumah dan melaksanakan salat Dhuhur saja sebagai pengganti salat Jumat. Keputusan Kemenag ini bukannya tanpa dasar.
Terkait hal ini, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
إذا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأرْضٍ، فلاَ تَقْدمُوا عَلَيْهِ، وإذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا، فَلا تخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ
“Apabila kalian mendengar tentangnya (wabah penyakit) di sebuah tempat, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya. Dan bila kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar daripadanya sebagai bentul lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Senantiasa Menjaga Kebersihan
Virus corona bisa menular melalui droplet atau percikan dari mulut atau hidung, ketika pengidapnya bersin atau batuk. Kita tidak pernah tahu di mana saja droplet tersebut hinggap, sehingga tanpa sadar bisa saja kita menyentuh permukaan yang sebetulnya terpapar oleh droplet tersebut. Itulah mengapa sebagai salah satu bentuk ikhtiar, menjaga kebersihan juga sangat dianjurkan.
Selain rajin mencuci tangan, seperti yang sudah disebutkan di atas, jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, terutama lingkungan tempat tinggal. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan adalah mandi minimal dua kali sehari, langsung mencuci pakaian yang baru dikenakan, rajin menyapu dan mengepel rumah, serta menyemprotkan cairan disinfektan ke barang-barang yang sering digunakan.
Menjaga kebersihan juga merupakan hal yang disebutkan dalam berbagai hadis: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, Maha Bersih dan mencintai kebersihan, Maha Mulia dan mencintai kemuliaan. Karena itu bersihkanlah rumah dan halaman kalian dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi.” (HR. At Tirmidzi dan Abu Ya’la).
Berdoa dan Tawakal Sepenuhnya kepada Allah SWT
Imbangi ikhtiar melawan wabah virus corona dengan doa dan tawakal. Allah SWT yang Maha Membalik Keadaan, tidak ada yang mungkin selama kita berdoa dan meminta kepada-Nya. Dalam Surat Al Mu’min Ayat 60, Allah SWT berfirman:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya.”
Sebagai manusia, kita hanya bisa berikhtiar dan berdoa. Selebihnya, mari serahkan kepada Allah SWT. Tawakal adalah kuncinya. Menurut Imam Hambali, tawakal bukanlah sesuatu yang dilakukan anggota tubuh maupun diucapkan lisan semata. Tawakal adalah perbuatan hati, tapi tanpa meniadakan ikhtiar. Allah SWT telah mengeluarkan firmannya dalam Surat Ali Imran Ayat 159:
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
Wabah virus corona memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihadapi. Walaupun begitu, sebagai umat muslim, kita harus tetap berupaya untuk menghindarinya sesuai ajaran Islam, yaitu dengan ikhtiar, doa, dan tawakal. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Allah SWT.
Wabah COVID-19 memukul seluruh aspek hidup manusia. Bukan hanya spiritual dan sosial, aspek ekonomi paling terlihat dampaknya. Maka, Masjid Nusantara mengajak Anda untuk menyisihkan rejeki untuk membantu ekonomi saudara kita sesama jamaah masjid dan kaum dhuafa. Klik di sini.